Tuesday, October 13, 2020

fenty beauty

pagi ini aku dapat mention seperti ini, dong.

senang sekali bacanya. walaupun ini bukan pujian untuk aku ya, sebetulnya. hahaha. pujiannya ya buat mamaku yang kasih aku nama, tapi aku tetap senang. atau sebetulnya lebih ke lucu rasanya, karena baruuu banget tadi malam sebelum tidur aku menyadari kalau sebetulnya baru beberapa tahun terakhir ini saja aku benar-benar suka namaku, dan bersyukur namaku fenty. trus habis malemnya mikir gitu, pagi ini tiba-tiba ada yang nulis begini, kan lucu. hahahah. keajaiban untuk hari ini.

namaku fenty, tapi sebetulnya jarang orang panggil aku fenty. orang-orang panggil aku: momocan, beti, fefen, epen, mingming, monster, riri. --- eh, sebelum rihanna fenty ditemukan, 20 tahun lalu di sma aku udah dipanggil riri lo, oleh beberapa teman. bahkan sampai sekarang ada yang masih panggil aku riri. niii buktinya kalau nggak percaya: 😝


ternyata aku punya banyak panggilan kesayangan, ya. hahahah. selama ini aku senang orang panggil panggil aku dengan panggilan sayang sayang karena (yang banyak orang tidak tau) sebetulnya aku tidak terlalu suka namaku. aku sudah lupa kenapa dan sejak kapan aku tidak suka namaku. yang kuingat, dulu aku memang selalu diejek karena namaku fenty. kadang dipanggil, "hey fenty nur, penyanyi dangdut!" kadang dibilang, "fenty tu terlalu keren namanya, kayak nama orang kota. mestinya namamu pentil!"

tidak sedikit orang yang panggil aku bakmi pentil, pentil sepeda, dll dst dsb. orang-orang lain diejek karena nama bapaknya, aku diejek karena namaku sendiri, dan itu bukan karena namaku jelek. tapi karena namaku kebagusan! hahahah.

tapi mungkin juga sebetulnya bukan aku tidak suka namaku, tapi lebih karena asosiasiku terhadap namaku sendiri sedari kecil adalah hal yang menyakitkan. perundungan. penolakan. aku ingat dulu pernah protes ke mamaku. "kenapa sih ma, aku dikasih nama fenty?" 

aku percaya kata-kata mereka, kalau nama fenty terlalu bagus untuk aku. aku pikir 'ketidak-sesuaian' itu, yang membuat aku selalu dirundung. apalagi kata mama, sebelumnya aku mau dikasih nama febri. aku selalu menyesalkan kenapa sih, nggak pakai ide awal saja? kurasa febri nama yang lebih normal. lebih cocok buat aku. lebih aman.

aku juga pernah 'protes' sama papaku karena kenapa di antara teman-temanku di rumah, di sekolah, cuma aku sendiri yang panggil ibu bapakku dengan sebutan mama papa, sedangkan semua temanku panggil orang tua mereka ibu bapak. jadinya aku sering sekali diejek "heeey mamah mamah gedaaang!", yang setelah aku dewasa baru aku paham kalau maksudnya itu kunyah kunyah pisaaaang.. hahahah. astagaaa. dulu tiap ada yang ngejek mamah gedang tu aku bingung maksudnya apa sih kok semua orang ketawa.

..

mama papaku adalah orang-orang dengan ambisi besar. itu kenapa mereka menyebut diri mereka mama papa di saat semua orang di sekelilingnya menyebut diri mereka ibu bapak. dan menamaiku fenty, nama yang dianggap terlalu  ̶a̶n̶e̶h̶ bagus untuk orang-orang di sekeliling kami. sampai aku menganggap kalau nama fenty adalah alasan penderitaanku. hahahah.

orang-orang seperti aku, yang terlalu sering dirundung, akan terus-terusan mencari apa salahku apa salahku apa salahku, karena berpikir tidak mungkin di dunia ini ada orang yang membenci dan menyakiti orang lain tanpa alasan. akupun mencari-cari alasan kenapa mereka benci sekali sama aku, apa mungkin karena namaku?

tapi sekarang aku percaya kalau kadang dalam hidup, kita akan ketemu saja dengan manusia yang selalu bisa menemukan cara untuk menyakiti orang lain, meski dengan atau tanpa alasan sekalipun. dalam hidupku, kebetulan memang orang model begini ini jumlahnya rada ekstra. hahahah. dan sepertinya aku sekarang sudah mulai mengerti alasan kenapa aku selalu dipertemukan dengan orang-orang seperti ini, meskipun aku tau perjalananku masih sangat panjang.

kemarin malam aku nemu ini:

:)

..

3 tahun lalu, rihanna mempopulerkan merek fenty. rihanna yang nama panggilannya juga riri, trus kebetulan pun dia pisces. uuuu. trus gimana nggak seneng, kalau sekarang tiap ada challenge di twitter "cari GIF atau image dengan namamu.", GIF & foto yang aku dapat selalu keren gara-gara dia. hahahah.

tapi bukan rihanna kok, yang bikin aku mulai suka dengan namaku. 

tapi cerita tentang ini, mungkin akan kuceritakan lain kali saja.

Monday, October 12, 2020

pada hari aku terbangun dari mimpi yang sangat panjang.

aku terbangun dari tidurku, dan

aku tidak tau aku sedang berada di mana.

hening lalu

gelap. di sekelilingku hanya ada gelap.

mataku tidak terbiasa berada di kegelapan-

sebelumnya di dalam mimpi, duniaku terang benderang,

sedangkan gelap ini seperti benda padat yang berat.

aku tidak bisa bernapas.

panik.

aku tidak bisa bernapas.

maukah kau pinjamkan matamu sebentar?

agar ku dapat melihat cahaya.

dan mengambil sedikit udara.

time out

kenapa sih, orang-orang (dewasa) selalu ketakutan melihat orang (dewasa) lain menangis?

padahal sebagai menusia yang hidup di bumi ini, menangis adalah sebuah kewajaran. normal. lumrah. biasa saja. semestinya yang wajar itu, seperti ketika pertama kali kamu lahir ke bumi, orang-orang khawatir justru kalau tidak mendengar tangisanmu.

jadi kalau ada manusia lain yang tiba-tiba menangis tanpa (kamu tau) sebab (nya), tidak perlu lah, lalu berasumsi kalau dia menangis karena kamu, atau bahkan tangisannya ada hubungannya dengan keberadaanmu di dunia ini. kamu itu manusia, bukan matahari. di dunia ini ada banyak sekali hal yang bisa ditangisi selain kamu.

kecuali kamu adalah manusia keji yang di mana-mana kerjanya memang selalu membuat orang lain menangis, tenang sajalah tiap ada manusia lain menangis. tidak perlu panik memikirkan aduh bagaimana ini caranya supaya dia berhenti menangis?! apalagi malah marah-marah & senewen (LOH INI KENAPA SIH, MALAH LEBIH ANEH LAGI DEH, KAMU). 

biarkan saja dia memproses perasaannya. semua yang bisa kita rasakan itu SAH. kamu nggak bikin dia sedih, tapi dia sedih karena kamu saja sah, kok. apalagi sedih yang nggak ada hubungannya sama kamu. kenapa jadi kamu yang rewel? kenapa kamu harus selalu mengambil momen milik orang lain untuk kamu  jadikan momenmu sendiri?

kalau kamu adalah manusia yang sama sekali tidak bisa diam, tanya saja kamu bisa melakukan apa untuk dia. kalau dia bilang pergi, ya pergi. kalau dia bilang nggak ada, ya cari kegiatan lain selain mengganggu, apa tidak bisa? kalau kamu adalah manusia kepo yang haruuus banget tau segalanya, kamu selalu bisa mencari tau NANTI.

tapi sebelumnya coba kamu tanya dulu sama dirimu sendiri: sebetulnya yang kamu khawatirkan itu dia, atau dirimu sendiri?