sepertinya hari ini aku menemukan tujuan hidupku: mencintai hidup.
selama ini aku kira aku ingin jadi manusia kuat. tapi trus tadi kok ya aku selo-selonya tanya lagi ke diriku sendiri, “memangnya mau jadi manusia kuat itu buat apa?” “ya biar bisa hidup bebas,” jawabku. aku ketawa dengar jawabanku sendiri. aku tanya lagi, “oke.. bebas itu maksudnya apa?” “lo ya bebas melakukan apapun yang aku mau, lah!” “hahahaha..” aku tertawa makin kencang. kubilang, “di dunia ini nggak ada satupun manusia yang bisa bebas melakukan apapun yang dia mau, sekuat apapun dia.” “iya bener juga, ya,” kataku kayak orang nggak pernah mikir. jadilah aku berusaha berpikir lagi, kalau aku sudah tau kalau kebebasan absolut itu tidak ada, sebetulnya aku itu maunya apa? dan lalu nemu mencintai hidup itu tadi.
aku ingin bisa mencintai hidup. saat ini aku tau aku tidak. atau semestinya aku lebih optimis dan bilang: belum. apakah aku bersyukur aku lahir ke dunia? iya. apakah aku senang bisa hidup di bumi? iya. tapi aku merasa aku belum mencintai hidup.
nah jadi pertanyaan penting selanjutnya adalah, cinta itu bisa terjadi karena dibiasakan (seperti kata pepatah jawa), atau hadiah dari tuhan untuk orang-orang yang beruntung saja (jadi meskipun kamu ingin, kalau bukan kamu yang dikasih kamu nggak akan bisa), atau tuhan kasih untuk semua orang, tapi nggak semua orang mampu menerima, atau bagaimana? —- jadi mungkin inti pertanyaanku adalah, menurutmu cinta itu bisa diusahakan atau tidak? gimana dengan tidak cinta lagi. apakah itu hal yang bisa diusahakan, atau kalau sudah cinta ya mau bagaimana lagi? hahahahaha. ngakak banget malam-malam ngetik ini.
teoriku sementara ini adalah, kalau kamu ingin sesuatu (= saat ini kamu tidak punya) itu artinya sebetulnya kamu bisa mendapatkan yang kamu inginkan itu. tinggal kamu cari cara untuk membuat dirimu sendiri percaya kamu bisa mendapatkannya (= sudah mendapatkannya), tapi bukan dengan cara menipu diri sendiri, karena selama kamu masih waras, kamu itu akan cukup pintar sehingga tidak bisa ditipu oleh dirimu sendiri, tapi tidak sepintar itu sampai bisa menipu dirimu sendiri.
entahlah ini aku nulis apa. tapi ya gitu.
ngomong aja gampang, ya.