Thursday, March 31, 2011

si culas

di kantor saya ada anak kape baru
anaknya sangat pintar. pintar yang seperti itu. ngerti kan?
yang semua nilainya bagus banget. misal A+, 100+, 1000+,
(ya memang ada pintar yang selain begitu? #berharap :P)

karena kami berbeda,,
maka dari itu saya sering merasa dia itu aneh
(seperti dia yg mungkin juga berpikiran sama terhadap saya. hahaha)

yang lucu untuk dia, nggak lucu bagi saya
yang lucu bagi saya, nggak lucu untuk dia


jadi setiap kami ngobrol, saya sering mengerutkan dahi,
atau mangap:

:O :O :O

nah kayak gitu

atau mengeluarkan komentar menujep ala epen yang begitu.
(ngerti kan? ngerti lah. kejam pokoknya)

karena saya terlalu sering melakukan hal itu, saya jadi merasa bersalah & merasa jahat sama dia. maka dari itu, pas saya naik motor & dari jauh lihat dia berdiri dipinggir jalan, saya berpikir begini:

|wah, ada dia. selama ini dia pasti berpikir aku ini teman yang galak & culas. kutawarin boncengin apa ya.. biar dia tau aku ini sebenarnya nggak jahat cuma suka nggak sabaran aja seringsering|

|eh. eh. tapi aku kuat nggak ya, boncengin dia..
kayak..
berat..
lagipula nggak boleh boncengin orang sama pak dokter..|


lalu:

"hey kamu mau kemana? bonceng aku aja yuk"

"asik. aku mau ke perempatan carefur. epen memangnya searah?"

"iya, aku mau ke carefur kok" (bohong)

"eh. epen, tapi aku berat lo. kamu nggak apaapa?"

"nggak apaapa kok. santai aja" (raguragu)


dan kemudian memboncenglah dia dengan senang. dan lalu,

sliuuut sliiuuut sliiiuuut.. brak

motor saya oleng ke kanan kiri & (hampir kok) nabrak mobil & motormotor di kanan &kiri & depan

"pen, kamu nggak apaapa boncengin aku? berat ya?"

"nggak kok.. ini cuma karena jalannya licin aja.."

sliuuut sliiuuut sliiiuuut.. ciiit.. ciiiiittt..

"ngg.. pen. kamu biasa boncengin orang nggak sebenernya?"


"ngg.. iya sih.. biasanya boncengin mamaku.."

"tapi mamamu nggak seberat aku pasti ya?"

"ngg.. ... ... ... ..iya sih.."


akirnya kalimat jahat lagi yang keluar kan..


tapi saya udah dapat hukumannya kok jahat sama dia *sakit punggung* maaf ya, pak dokter tedjo :D :D :D

ps.
maaf ya, kamu..
aku sering jahat
tapi nggak gitu kok maksut sebenarnya


subabombom waktu saya ceritain ini, tersenyum menyebalkan (yang seperti biasanya itu) sambil bilang begini:

"nggak apaapa.. niat baik saja sudah cukup kok.." ;))

No comments:

Post a Comment