perjalanan panjang jakarta-bandung di malam hari, selalu menjadi waktu favorit saya untuk berkontemplasi (haa.) seperti malam ini juga. duduk di kursi terdepan. terjaga. sambil mendengarkan musik, mengawasi laju kendaraan berlalu lalang, semuanya tergambar jelas di ingatan. Saya membayangkan, rasanya mungkin seperti melihat lintasan lintasan hujan meteor yang berkilap kilap di langit malam..
..
rasanya baru kemarin, ketika saya sembunyi di dapur milik tetangga ketika mak saya mencaricari saya sambil teriakteriak, deek, dicari papa, disuruh tidor siaang..
lalu 15 menit kemudian dia kembali lagi. menenteng sepasang sandal, membawa pesan yang berbeda dengan masih berteriak..
deek.. kalo nggak mau tidor, kata papa mainnya suruh pake sandaaal..
rasanya baru kemarin ketika saya pulang menangis dengan kaki berdarahdarah setelah saya mengijak pecahan botol karena keliling kampung ngikutin tukang semprot nyamuk nggak pake sandal..
..
rasanya baru kemarin, saya berkalikali pulang kerumah dengan badan lecetlecet karena jatuh dari truk melaju yang saya coba untuk naiki setiap saya pulang dari main kasti di lapangan, atau baju basah kuyup karena jatuh ke sungai dari bawah jembatan..
atau dikejar bapakbapak pemilik kebon karena mencuri tebu..
atau nyolong soto karena uang jajan sudah habis tapi kepingin beli soto..
..
rasanya baru kemarin, merasa bersalah karena baca
..
rasanya baru kemarin ketika saya jalan kaki dari smu 8 ke radio geronimo bersama teman saya danik, hanya untuk beli majalah di kios kecil di depannya, dan sampai sana ternyata majalahnya belum terbit dan lalu kami harus berjalan kaki lagi dari geronimo sampai smu 8, dan baru sadar setelah dekat&sudah kehabisan napas kalau sebenarnya tadi kami bisa saja naik bis atau naik motor..
atau menulis diary bersama danik yang kami beri nama mbah buyut yang tiap hari kami isi dengan tulisantulisan yang pada masa sekarang, kami harus menguatkan diri terlebih dahulu sebelum mulai membacanya lagi..
..
rasanya baru kemarin, saya merasa sangat benci pada setiap kehadiran seorang pria sombong yang suka mondarmandir didepan meja saya sambil mengkritik semua pekerjaan saya. lalu berjanji dengan penuh kemarahan, “lihat saja sebentar lagi kau akan bertekuk lutut dihadapanku mengakui kehebatanku. hahaha..”
dan saat ini betapa saya selalu menantikan saat bisa bertemu dengannya, menceritakan banyak hal yang saya temui, dan mendengarkan ceritanya tentang segala hal.. (termasuk omelan rutin tentang makan, dan minum, dan minum susu, dan minum redoxonfortos)
rasanya baru kemarin..
cepat sekali..
kadang hidup seperti berlari..
lalu saya memandang lagi ke arah jalan lurus dihadapan saya.. terlihat kerlip lampu truktruk di jalanan..dan saya berpikir,
masih banyak buku yang belum saya baca,
masih luas bagian dunia yang ingin saya datangi..
masih banyak makanan yang belum saya rasakan..
masih ada banyak ragam pria yang belum saya jatuh cintai..
(ini baru sekarang lo kepikirannya. beneran deh..salam damai untuk para priapria dan seorang pria lainnya)
haaahh.
mungkin benar kata master shifu..
masa lalu adalah kenangan ..
masa depan adalah misteri..
dan saat ini adalah hadiah..
maka dari itu disebut present.
..
tuhan terimakasih,
untuk sayang yang diberikan pada setiap harinya..
hufhh..
sudah sampai gerbang tol pasteur..
dan bulan masih benderang indah..
uawwww...tersirat kenangan, kesunyian tapi juga harapan disana pen...i love this post...
ReplyDeleteengga nyangka kamu pernah jatuh dari truk, pernah kecebur dari jembatan...pantesan kamu jadi seperti sekarang ini... => great...
well...mari kita lihat sekitar dan bersyukur dengan semua hadiah ini.. =)
mesti abis liat kungfu panda
ReplyDelete^_^
:) fantastis.
ReplyDeleteapannya yang fantastis.
ReplyDeletekata mamaku setelah aku cerita mengenai pencurian soto & kripkrip di kantin sekolah belasan taun yang lalu, reaksinya adalah:
"astaqfirullaaah..
sana bayar sekarang uang sotonyaa!!"
ps:
kata sapta&laras yang ngomong begitu bukan master shifu tapi guru kurakuranya itu. kalau begitu, comment ini berlaku juga sebagai ralat.