untuk mama saya,
yang setiap hari mengirimkan sms membosankan yang selalu hanya saya baca sekilas karena hafal dan merasa sudah mengerti isinya: ‘hari ini lembur nggak? kirakira pulang jam berapa? pulangnya nanti ada yang mengantar nggak?’
untuk mama saya,
yang belum akan tidur kalau saya belum mengirim sms template singkat setiap pulang lembur, padahal kami ada di dua kota yang berbeda berjarak ratusan kilometer. sms yang saya kirim dengan setengah sadar: ‘ma, udh sampai kos. td diantar …’ (titiktitik diisi nama teman, baik sungguh atau bohong)
untuk mama saya,
yang dalam hatinya selalu tersimpan keinginan agar saya selalu berada didekatnya, tapi tetap bersyukur dan tersenyum menahan gejolak hatinya, ketika tiba saatnya saya bilang: “ma, aku pergi”
untuk mama saya,
yang setia mendengar segala keluhkesah saya setiap saat, mengingat ceritacerita saya, dan bersedia tertawa, walaupun cerita saya tidak lucu.
untuk mama saya,
yang ikut menangis dan terluka bersama saya, ketika saya patah hati, atau putus cinta dengan priapria.
untuk mama saya,
yang selalu menasehati agar saya jangan berbuat semenamena terhadap para lelaki, atau bertindak brutal kalau marah. padahal kata papa saya, mama saya juga begitu waktu mudanya.
untuk mama saya,
yang gagah berani, lantang berbicara pada kepala sekolah & guruguru sd saya untuk membela saya, setelah saya pulang sekolah sambil menangis, karena baru saja bertengkar dengan guruguru saya, yang memberi bocoran jawaban ulangan umum agar nilai sekolah tidak jelek.
untuk mama saya,
yang hafal nama semua temanteman saya, & bersikap baik pada mereka.
untuk mama saya,
yang tidak menanyakan kepada saya kapan saya akan menikah, walaupun semua teman sd saya sudah menikah.
untuk mama saya,
yang tidak tabu memulai pembicaraan terlebih dulu, setelah kami bertengkar hebat menangisnangis hingga mata bengkak, hidung memerah, dan suara berubah.
untuk mama saya,
yang pintar memasak, dan selalu meyakinkan saya, kalau awalnya dia dulu juga samasekali tidak bisa memasak.
untuk mama saya,
yang unik dan cantik. dan selalu bilang saya cantik padahal saya tau saya biasa saja.
untuk mama saya,
yang selalu jadi orang yang tetap ada di samping saya, ketika saya merasa semua orang sedang tidak berada di pihak saya.
untuk mama saya,
orang pertama yang mengajari saya berdoa, membaca, menulis, dan berhitung.
untuk mama saya,
yang selalu mengingatkan ketika saya mulai lupa bahwa ada hidup setelah mati..
untuk mama saya,
orang pertama yang percaya. bahwa saya mampu.
untuk mama saya,
yang selalu saya kecewakan,
tapi tetap mengatakan bahwa dia bangga dan bahagia.
untuk mama saya,
ibu terbaik bagi saya yang tidak akan pernah dapat tergantikan.
ditelapak kakinya satu surga saya berada.
hanya untuknya,
selamat hari ibu..
Monday, December 22, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aha (woot) fenty sekarang mulai menulis panjang (woot)
ReplyDelete=D
good,,,
mbak,, epen,, terharu,, ini hampir nangis neh,, mata udah burem2 aneh,,,,
ReplyDelete