Wednesday, August 3, 2022

cerbung kucing - bagian 1

aku mau cerita tentang kucingku, kristina. nama lengkapnya kristina yin. kristina itu nama marga, karena dia lahir dari seekor mama kucing bernama kristina hendriks.

..
waktu itu aku masih tinggal di b113. kami baru saja pindah, jadi kucing-kucing juga sedang menyesuaikan diri. bolu si kucing 0 (cat zero: mama & nenek semua kucing di rumah), sering kudapati beradu mulut di atas tembok pekarangan belakang rumah, dengan seekor kucing putih abu-abu yang mukanya mirip banget sama tetanggaku, pak hendrik. maka dari itu awalnya aku kira dia kucing jantan, karena mukanya sama persis dgn pak hendrik. (benerannn, nggak bohong. waktu basuki aku liatin foto mukanya kristina hendriks, dia juga langsung: "OOOIYAA BENER MUKANYA KAYAK PAK HENDRIK! HAHAHA..")

entah karena proyeksi dendam pribadiku sama pak hendrik, atau memang niat baik ingin menolong bolu, ketika mereka berantem, aku selalu menembaki kristina hendriks dengan pistol air, yang selalu aku akhiri dengan gestur jari telunjuk & jari tengah bolak-balik menujuk mataku dan matanya: "awas, ya! kalau kamu gangguin kucingku lagi."

seperti itu terjadi setiap hari sampai pada suatu pagi aku melihat kristina hendriks memindahkan bayi-bayi kucing di atap rumah tetangga. "LAHHH! TERNYATA DIA KUCING MAMA JUGA?! aku kira dia kucing jantan.." aku merasa sangat bersalah selalu menembaki dia dengan pistol air. padahal dia sedang mempertahankan teritorinya, karena di situ kan dia sudah tinggal lebih dulu dengan bayi-bayinya, sampai tiba-tiba kami datang. pantas saja bolu bilang dia enggak mau tinggal di situ karena ada kristina hendriks. aku kira dia takut. ternyata karena respek dengan perjanjian teritori kucing perumahan. aku bahkan bilang sama bolu: "kenapaaa kamu nggak mau tinggal di sini?! kamu takut sama dia, bol?! jangan mau ngalah sama cowo gitu aja! lawan bol, nanti aku bantuin!" inilah pelajaran yang berharga, gaes. makanya kalau jadi teman jangan suka asaaal kasih unsolicited advice padahal nggak ngerti duduk permasalahannya. sotoy banget!!

hari berikutnya, aku bangun jam 4 pagi dan mendengar bayi kucing menangis dari pekarangan rumah kosong di sebelah. aku membatin, oh itu pasti bayinya kristina hendriks. hingga siang, bayi masih menangis terus keras sekali, dan mamanya tidak juga datang menjemput. sebetulnya aku kuatir bayi kepanasan & kehausan, karena siang itu matahari terik sekali. apalagi dia sudah menangis dari jam empat pagi sampai jam 12 siang! pun sepertinya sebentar lagi akan hujan. tapi dalam hati aku masih berharap mama kucing akan datang menjemput anaknya yang tertinggal.

tidak tega, akhirnya kami minta tolong pak supri (satpam kompleks) untuk memanjat & mengambil bayi kucing itu. aku pikir, gpp lah sementara aku ambil dulu. nanti kalau kristina hendriks datang, aku bisa kembalikan sekalian minta maaf atas kesalahanku. 

"cuma ada satu, bu" kata pak supri sambil menyerahkan seekor bayi kucing berwarna putih dengan garis hitam tipis di jidat seperti harry potter, yang bahkan matanya saja belum terbuka. betul saja setelah bayi diserahkan, hujan turun deras sekali.

-bersambung-



No comments:

Post a Comment