anak papa

tulisan ini pernah saya tulis di blog, lalu saya hapus. saya pikir, tulisan saya sepanjang apapun tentang papah tidak akan pernah bisa mengungkapkan perasaan saya kepadanya dan sebaliknya. tapi tadi teman saya tibatiba bertanya "entry tentang papamu kok hilang, pen?" alalaaa.. ada yang sudah baca juga padahal cuma saya keluarkan beberapa menit :) ya sudah saya pajang lagi saja. ini catatan saya tentang bapak saya :)


***

saya sedang ingin sekali bertemu papa jadi saya mau bikin karangan tentang papa saja. hiihiihii.. seperti anak sd saja rasanya

***

papa saya berbadan besar. kulitnya hitam. seram deh. kebanyakan temanteman lakilaki saya takut sama papa. kalau main ke rumah, lihat foto papa saya yang pakai rompi tentara di ruang tamu, dengan suara pelan, selalu mereka bertanya: "itu foto papahmu?" :))
kalau ada razia polisi di jalan, papa saya tidak pernah di stop & selalu diberi jalan. malah pernah saya lihat ada polisi lalu lintas kasih hormat. hahahah. aneh deh. padahal waktu itu papa saya pas nggak bawa stnk. (papa bukan polisi apalagi tentara)

papa saya suka bekerja tidak seperti saya. bangun pagi sekali sebelum semua orang bangun, dan berangkat tidur paling terakhir setelah semua orang tidur, bekerja.

...
papa saya bukan muslim. papa adalah seorang katholik. setiap hari minggu pagi, sebelum orang lain di rumah bangun, papa saya sudah rapih wangi menenteng kitabnya, berangkat ke gereja.

dulu, waktu saya masih kecil, saya berpikir kalau semua lakilaki itu katholik seperti papa, dan semua perempuan itu muslim, seperti mama. sampai papa&mama bertanya, "fenty mau ikut mama, atau papa?" saya baru mengerti, tidak bisa saya ikut puasa ramadhan, sekaligus punya pohon natal yang indah di ruang tamu.

...
lalu kata papa,
"kamu ikut mama saja menjadi muslim. nanti kamu akan punya lebih banyak teman"

...
papa yang menjahitkan mukena pertama saya

papa yang mengantar saya ke masjid untuk tarawih, mencari saya di tengah keramaian lapangan besar menyusulkan payung ketika hujan deras di malam takbiran. di hari raya, ketika saya, mama & adikadik saya mengikuti salat ied, papa yang membersihkan rumah, membuatkan teh hangat, & menghangatkan masakan lebaran untuk kami.

***

ketika sd, saya punya temanteman sekelas perempuan yang nakalnakal. (hanya perempuan yang nakal yang lakilakinya enggak) kata kepala sekolah saya, itu karena saya pintar.

punya temanteman yang nakal karena pintar.
aneh juga ya..

penyakit nakal mereka selalu kambuh setiap menjelang ujian sekolah.
saya selalu secara sengaja dijadikan sasaran bola kasti ketika pelajaran olah raga;
para anak perempuan tidak ada yang mau mengikuti saya mengucapkan pancasila (waktu itu saya ketua kelas & tugas ketua kelas adalah melafalkan silasila pancasila di depan kelas sebelum pelajaran dimulai, lalu ditirukan oleh anakanak sekelas);
sepeda saya selalu saya dapati kempes setiap saya pulang sekolah;
bahkan mereka juga pernah memenuhi muka saya dengan obat merah, dengan alasan "biar kamu nggak cantik lagi" setelah sehari sebelumnya anak paling ganteng di kelas yang ditaksir oleh anakanak perempuan itu bilang suka sama saya. hahahaha.. =_______=!

beberapa kali juga mereka mengejek saya karena papa saya bukan muslim. mendorong saya yang sedang naik sepeda, lalu mengeroyok beramairamai. kalau dipikirpikir keren deh saya waktu itu. sampai ditolongin tukang becak, anakanak nakal itu diusir jauhjauh :))

tidak pernah saya bercerita tentang ini.
tapi ketika saya masuk sekolahsekolah selanjutnya, papa selalu bilang "tulis saja islam di kolom agama papa. kalau ditanya teman, bilang saja papa muslim"

***

papa juga yang bertanya kepada saya pada suatu hari: "kamu perempuan muslim, kenapa nggak pakai kerudung kalau keluar rumah?"

***

papa yang antar saya sekolah dari sd hingga kuliah, antar les & beli buku, antar buka bersama atau ke ulang tahun teman.

papa yang temani saya di setiap lomba yang saya ikuti. menari, menyanyi, menggambar, (heran juga, kenapa jaman dulu produktif sekali ya saya. haha) sering dari jauh saya dapati papa diamdiam menangis ketika saya jadi juara, dipanggil kedepan untuk menerima hadiah.

papa juga yang antar saya ujian masuk universitas. ketika saya keluar dari gedung ujian, baru sadar saya, selama saya ujian papa menunggu di luar pagar sambil berdoa.

ketika hari pengumuman, berlagak berangkat laripagi padahal mencari koran sejak sebelum subuh! :))

papa yang marah kalau saya pulang lebih dari jam 6 sore. (9 malam ketika sudah punya pacar)
marah & mendiamkan saya 3 hari demi melihat saya pulang sekolah dalam keadaan rambut sudah terpotong pendek :))
papa si jagoan matematika, yang mengajari saya naik sepeda

saya si anak papa. (seperti ledekan temanteman saya yang lihat saya kemanamana diantar papa :)) )

papa adalah bapak terbaik yang tuhan beri bagi saya

saya sayang kepadanya :)
kalaupun nanti sampai habis tenaga saya membelanya,
masih ada tuhan yang akan selalu menjaganya untuk saya :)

lawan saja Dia, kalau berani

;)