katakata favorit mereka: "orang ini kelakuannya benerbener nggak seperti perempuan yang udah jadi istri"
ada juga beberapakali di hari lain: "ooo iyaya. kamu tuh kan udah nikah ya. lupa.."
terakhir pas pulang dari pim naik taksi kemarin malam, si bapak supir tanya begini:
"ini tadi habis pulang sekolah ya dek?"
"eh?"
"habis maen sama temennya ya, pulang sekolah?"
"oo.. enggak pak saya udah kerja"
"lo. sekolah sambil kerja? wah hebat ya anakanak jaman sekarang"
"ee.. " *bingung jawapnya*
"memang umurnya berapa? masih dibawah 20 kan?"
"oo enggak pak saya udah 27"
"oalaaaah.. saya kira masih sma. makanya tadi saya nggak panggil mbak. habisnya.. kok mainannya mainan anak-anak gitu. hiihiihii.." *saya duduk di taksi sambil main game trus musiknya dinyalain*
si bapak yang lihat muka saya sedih trus bilang:
"eh tapi orang imutimut itu kebanyakan cerdas lo"
"wah asik juga ya pak teorinya. hahahhaha" *ceria lagi*
"eh, bener lo mbak. yaa.. kalau bukan cerdas, pasti dia orangnya iseng, bandel gitu. ngerti kan maksut saya.. hahahahah"
*sedih lagi*
deng dooong..
ya selain pembicaraan diatas tadi, ngobrol sama si bapak sangat menyenangkan kok. apalagi sayanya lagi migren juga.
si bapak cerita tentang sistim komisi, istrinya yang pintar mendidik anak, anak pertamanya yang suka membantu orang tua & pintar yang kemarin habis menang lomba komputer padahal dirumah nggak punya komputer, temantemannya supir taksi yang perempuan, (saya belum pernah ketemu supir taksi perempuan. padahal kata si bapak ada banyak) kata si bapak, supir perempuan itu lebih ulet & biasanya dapat setorannya malah lebih banyak. trus si bapak pinjami saya majalah yang ada profil supir taksi perempuan. si bapak juga cerita kalau dia paling seneng ngetem di pim. saya tanya begini:
"disini itu nggak weekends nggak weekdays, nggak tanggal muda nggak tanggal tua, nggak malam nggak siang, selalu penuh orang ya pak?"
"ooo.. iyaa.. saya seneng mbak ngetem disini. pasti nggak lama dapat penumpangnya. isinya orangorang kaya semua"
*langsung nunduk soalnya nggak merasa kaya*
waktu si bapak cerita jumlah uang yang harus disetor tiap hari:
"wah pak. kayaknya saya nggak akan sanggup deh jadi supir taksi kalau setorannya sebanyak itu"
"loooh. saya juga nggak sanggup mbak, kalau mikirin itu. tapi setiap pagi istri saya selalu menyemangati saya. saya jadi semangat. pokoknya harus semangat!!'
"hahaha. wah kalau gitu saya harus kasih semangat juga pak. semangat pak!"
"iya mbak! semangat!"
*jadi aneh juga ya kalau dibayangkan pembicaraan ini. apalagi saya ingat kayaknya tangan saya juga sampai mengepal ke atas gitu*
tapi ya sudahlah. sudah terlambat untuk memperbaiki sikap. si bapak bilang habis antar saya itu dia mau langsung pulang saja walaupun setorannya masih kurang. "soalnya besok pagi harus masuk lagi pagi untuk briping" (baca: briefing .red)
saya kok ya lupa baca namanya di tanda pengenal
*kode pool cileduk
No comments:
Post a Comment