saya sedang berusaha menenangkan diri. tadinya mau main pokopang saja, tapi baru habis 1 clover, udah yakin kalau ini nggak akan bisa hilang dengan main pokopang. jadi saya menulis saja disini..
...
mungkin hanya orang yang betulbetul sangaaat dekat saja, seperti ibu, adik, bapak & suami saya yang tau, kalau saya ini orangnya sangat rewel (terhadap diri sendiri, bukan orang lain) dalam hal tertentu, yang untuk sebagian besar orang lain tampak tidak penting.
untuk sesuatu yang oleh ibu & suami saya disebut sebagai: 'ya sudah biarkan saja kalau sudah maunya'
mungkin juga hanya mereka yang tau, kalau bahkan untuk mengerjakan hal tidak penting seperti notes & papan nama untuk ospek jurusan waktu itu, ketika batalyon kami memutuskan untuk mengerjakannya bersamasama supaya lebih cepat, saya ikut dalam kerja kelompok itu, tapi papan nama & notes saya hasil dari bekerja kelompok saya buang, untuk saya ulang-kerjakan lagi nanti dirumah.
dan mungkin hanya tuhan yang tau, bahwa bahkan sebelum dimulai acara kerja kelompok di halaman kantor dekan siang itupun, saya sudah merencanakan akan mengulang membuatnya lagi nanti di rumah, karena saya tau, pasti nanti garisnya akan miring, jaraknya tidak sama, guntingan tidak rapi.
pasti nanti jadinya jelek.
it's like itch in my brain i can't scratch -sheldon cooper
malam itu saya sedikit tidur. padahal pagi hari harus sudah berangkat ospek hari pertama.
pun saya sangat yakin, tidak ada satupun yang akan memperhatikan, atau tau, kalau papan nama & buku yang saya bawa pagi itu, bukan benda-benda hasil kerja kelompok kemarin siang.
hanya tuhan yang tau.
tapi otak saya sudah tidak gatal lagi.
...
saya tau ini bukan hal yang baik yang bisa dibanggakan. tapi selama ini saya cukup menikmati konsekuensi dari penyakit ini:
mengerjakan semuanya sendiri.
...
dan untuk saat ini, saya seharusnya paham betul.
kalau membuat buku,
selama masih:
1. tulisan diedit oleh orang lain
2. foto diedit oleh orang lain
3. layout dikerjakan oleh orang lain
4. buku diterbitkan oleh orang lain
5. dan lainlainnya oleh orang lain,
hasilnya pasti akan jauuuuh sekali dari yang saya harapkan,
dan itu tidak apaapa.
tidak apaapa.
sungguh,
tidak apaapa.
*memasukkan hanger baju lewat telinga untuk garuk otak yang gatal*
*saatnya main pokopang lagi*
*** the big bang theory, season 7, episode 8
Monday, December 9, 2013
Thursday, November 21, 2013
ngajar di way kambas
sekarang kayaknya tren memaksakan obsesi orang tua pada anak sudah meluas, menjadi obsesi tukang bakso kepada pembeli.
jadi di dekat rumah itu ada kantin bakso gitu yang enak. namanya bakso gajah mungkur. enak lo. ibu mertua aja senang pas dijajanin disitu. nah di kantin itu ada pegawainya yang saya pernah cerita di twitter kalau orangnya mirip banget sama pemeran manusia serigala yang di filem twilligt saga. coba deh suruh dia manjat pohon pasti mirip banget. ya kw2 nya lah. made inchina java. lain kali mau minta foto bareng deh. nanti diupload di twitter ya..
trus di kantin itu juga ada ibuibu kasir yang kerjanya dudukduduk aja kayak bos. tapi kayaknya dia memang bosnya manusia serigala cs itu sih.
si ibuibu yang dimaksut ini suatu hari tanya sama suami saya yang lagi beli bakso sendirian:
"mas, istrinya itu ngajar dimana?"
...
dan suatu hari ketika saya yang jajanjajan sendirian, si ibu tanya sama saya:
"bu, ibu kerjanya dimana?"
"saya dirumah aja bu, kerjanya dirumah"
"di rumah, ngajar?"
"..."
trus tadi siang pas jajan kesana lagi:
"ibu ngajar dirumah ya?"
"eh? enggak bu, saya bukan guru"
"looh.. kenapa nggak ngajar aja?"
"..."
jadi di dekat rumah itu ada kantin bakso gitu yang enak. namanya bakso gajah mungkur. enak lo. ibu mertua aja senang pas dijajanin disitu. nah di kantin itu ada pegawainya yang saya pernah cerita di twitter kalau orangnya mirip banget sama pemeran manusia serigala yang di filem twilligt saga. coba deh suruh dia manjat pohon pasti mirip banget. ya kw2 nya lah. made in
trus di kantin itu juga ada ibuibu kasir yang kerjanya dudukduduk aja kayak bos. tapi kayaknya dia memang bosnya manusia serigala cs itu sih.
si ibuibu yang dimaksut ini suatu hari tanya sama suami saya yang lagi beli bakso sendirian:
"mas, istrinya itu ngajar dimana?"
...
dan suatu hari ketika saya yang jajanjajan sendirian, si ibu tanya sama saya:
"bu, ibu kerjanya dimana?"
"saya dirumah aja bu, kerjanya dirumah"
"di rumah, ngajar?"
"..."
trus tadi siang pas jajan kesana lagi:
"ibu ngajar dirumah ya?"
"eh? enggak bu, saya bukan guru"
"looh.. kenapa nggak ngajar aja?"
"..."
Thursday, October 10, 2013
manusia
selama segala urusanku dengannya belum selesai,
selama dia masih menjadi musuh terbesarku,
selama aku masih belum bisa berdamai dengannya,
tuhan tolong lindungi aku dari diriku sendiri.
selama dia masih menjadi musuh terbesarku,
selama aku masih belum bisa berdamai dengannya,
tuhan tolong lindungi aku dari diriku sendiri.
Wednesday, October 9, 2013
running lap
kalau ada tombol yang paling saya butuhkan inginkan ada di dunia ini,
tombol itu mungkin tombol reset.
kalau di photoshop,
biasanya di jendela history, di baris pertama, saya bisa dengan mudah klik: open.
yang kalau dipencet,
semua gambar jadi seperti di awal.
ketika file baru pertama dibuka.
ketika gambar belum di crop, ditambah filter, dimodifikasi sedemikian rupa.
saya ingin mereset semuanya.
dari hal yang kecil kecil,
mereset gambar menjadi seperti waktu kertas masih putih bersih,
karena merasa gambarnya kurang begini begitu.
mereset blog ini menjadi seperti pertama kali dibuat,
karena kok rasanya tulisan yang di publish nggak ada yang berguna untuk orang lain - dan diri sendiri.
mereset tulisan-tulisan di buku agenda,
karena ada salah disini disitu, ada yang kelupaan ini itu.
mereset semua naskah yang sudah dikirim ke penerbit,
dan memulai lagi semua pekerjaan dari awal saja.
mereset semua kata-kata yang sudah pernah diucapkan.
mereset hidup.
memulai lagi dari awal ketika masih berambut keriting, berkulit hitam, berbedak putih, dan dipangku simbah putri seperti di album foto bayi.
saya ingin semuanya sempurna.
kalau sudah salah, inginnya mulai lagi dari awal.
yang rusak bukan diperbaiki,
tapi dibuang dan beli yang baru lagi.
padahal yang sempurna itu hanya milik-Nya.
dan kalau saya sibuk memencet tombol reset,
kapan saya bisa sampai di garis finish?
sedangkan semua orang sudah hampir sampai di lap terakhir,
saya malah berjalan mundur,
kembali ke garis start.
walaupun saya tidak berhenti berlari,
tapi bagaimana kalau nanti sebelum saya sampai di garis finish,
semua penonton sudah pulang,
panitia sudah menggulung pita garis finishnya,
dan panggung pun sudah dirobohkan?
apa mereka mau mendengar katakata saya?
"tapi kan aku terus berlari?"
tombol itu mungkin tombol reset.
kalau di photoshop,
biasanya di jendela history, di baris pertama, saya bisa dengan mudah klik: open.
yang kalau dipencet,
semua gambar jadi seperti di awal.
ketika file baru pertama dibuka.
ketika gambar belum di crop, ditambah filter, dimodifikasi sedemikian rupa.
saya ingin mereset semuanya.
dari hal yang kecil kecil,
mereset gambar menjadi seperti waktu kertas masih putih bersih,
karena merasa gambarnya kurang begini begitu.
mereset blog ini menjadi seperti pertama kali dibuat,
karena kok rasanya tulisan yang di publish nggak ada yang berguna untuk orang lain - dan diri sendiri.
mereset tulisan-tulisan di buku agenda,
karena ada salah disini disitu, ada yang kelupaan ini itu.
mereset semua naskah yang sudah dikirim ke penerbit,
dan memulai lagi semua pekerjaan dari awal saja.
mereset semua kata-kata yang sudah pernah diucapkan.
mereset hidup.
memulai lagi dari awal ketika masih berambut keriting, berkulit hitam, berbedak putih, dan dipangku simbah putri seperti di album foto bayi.
saya ingin semuanya sempurna.
kalau sudah salah, inginnya mulai lagi dari awal.
yang rusak bukan diperbaiki,
tapi dibuang dan beli yang baru lagi.
padahal yang sempurna itu hanya milik-Nya.
dan kalau saya sibuk memencet tombol reset,
kapan saya bisa sampai di garis finish?
sedangkan semua orang sudah hampir sampai di lap terakhir,
saya malah berjalan mundur,
kembali ke garis start.
walaupun saya tidak berhenti berlari,
tapi bagaimana kalau nanti sebelum saya sampai di garis finish,
semua penonton sudah pulang,
panitia sudah menggulung pita garis finishnya,
dan panggung pun sudah dirobohkan?
apa mereka mau mendengar katakata saya?
"tapi kan aku terus berlari?"
kisah kasih di sekolah
tadi telponan sama mama. ngobrol ngobrol tentang seharihari biasa. trus ngomongin al qurannya punya dek allan, punya mas sadham, punya mama, trus mama bilang:
"al quran ku yang jaman dulu itu juga nggak ada"
"loh itu kan waktu itu kubawa sekolah trus ketinggalan di lemari kelas pas smp. pas aku kesana lagi al qurannya udah nggak ada"
"ooo ya udah. pantesan kok kucariin nggak ada. itu al quran pertamaku. dulu yang beliin papamu. pas sekolah, disuruh beli al quran sama guruku, trus yang beliin malah papamu"
...
deg
dan trus aku ilangin
menyesal banget rasanya waktu itu terlalu cuek..
*tonjok muka sendiri*
:'(
"al quran ku yang jaman dulu itu juga nggak ada"
"loh itu kan waktu itu kubawa sekolah trus ketinggalan di lemari kelas pas smp. pas aku kesana lagi al qurannya udah nggak ada"
"ooo ya udah. pantesan kok kucariin nggak ada. itu al quran pertamaku. dulu yang beliin papamu. pas sekolah, disuruh beli al quran sama guruku, trus yang beliin malah papamu"
...
deg
dan trus aku ilangin
menyesal banget rasanya waktu itu terlalu cuek..
*tonjok muka sendiri*
:'(
drama queen & drama princess
tadi nangis kekejer gitu berdua sama mama
(ini biasa terjadi. kami ini model ibu anak drama. telpontelponan hampir tiap hari, tapi ditelpon kalau nggak ketawa sampai nangis, ya nangis sampai ketawaketawa sendiri itu udah sering terjadi)
...
uh
aku kalah, mama
dan aku malu
tapi aku menangis bukan karena itu
aku menangis karena senang,
yang mengalahkan aku itu adik adikku sendiri
mereka sudah melesat terbang tinggi naik sapi
semoga keluarga kita selalu dilindungi
dan selalu saling menyayangi
dan dipelihara dan disatukan-Nya di dalam hidup dan mati dan hidup lagi
peluk peluk satu satu
(ini biasa terjadi. kami ini model ibu anak drama. telpontelponan hampir tiap hari, tapi ditelpon kalau nggak ketawa sampai nangis, ya nangis sampai ketawaketawa sendiri itu udah sering terjadi)
...
uh
aku kalah, mama
dan aku malu
tapi aku menangis bukan karena itu
aku menangis karena senang,
yang mengalahkan aku itu adik adikku sendiri
mereka sudah melesat terbang tinggi naik sapi
semoga keluarga kita selalu dilindungi
dan selalu saling menyayangi
dan dipelihara dan disatukan-Nya di dalam hidup dan mati dan hidup lagi
peluk peluk satu satu
lala & mimil
saya punya dua adik lakilaki.
adik yang pertama ini, selalu dikira kembaran saya. kata orangorang mukanya sama sama saya. yang itu berarti dia cowok tapi cantik. ada satu teman smp dan satu teman kuliah saya yang yakin betul kalau dia itu kembaran saya yang lahirnya selang 4 tahun & benarbenar nggak mau percaya kalau dia itu adik saya.
kalau adik yang kedua, selisihnya 17 tahun sama saya. temanteman saya yang sudah pernah lihat, bilang dia ini seperti saya yang diperkecil. yang itu juga berarti dia cowok tapi cantik.
kesimpulan 2 paragraf diatas:
ketiga anaknya bu emmy cantikcantik.
ketiga anaknya bu emmy cantikcantik.
hahahhaaha..
hap.
nah dua adik saya ini tipe yang kalau dirumah banyak tingkah banget dan nggak ada keren kerennya. suka melakukan halhal komedi & ndeso banget. tapi kalau diluar rumah, mereka itu tipe cowok yang model cool gitu. diem & cuek. kalau kata mama, "mereka itu kalau sama orang lain gitu sih, jadi cewekcewek penasaran. padahal mereka nggak tau aja gimana tingkahnya kalau dirumah" huahauhau. betol banget.
jadi dari kami masih kecil, saya sering banget lihat anak cewek naik sepeda, trus sampai didepan rumah bunyiin bel sepedanya. kring kring kring. nanti kalau adik saya pas keluar, mereka panggil panggil: "allaaan.." trus kabur. hahahha. dia juga sering dapat surat cinta dari teman sekolah.
nah adik saya yang kedua ini ternyata juga sama. jadi dia kan pernah minta saya ganti password fbnya, jadi saya gantilah pakai hape saya lewat safari. tiap saya buka web yang link ke fb, selalu fbnya adik saya yang kebuka. trus kadang saya suka kepokepo gitu (kakak bejat) dia dikirimin pesanpesan di inbox fb semuanya dari cewek dan ratarata surat cinta. hahaha (jikalau suatu saat nanti kamu baca ini, maafkan aku ya mas sadham)
nah tadi mama cerita gitu di telepon, katanya mas sadham pulangpulang lutut & tangannya berdarah. ditanya:
"kamu kenapa mas sadham?"
"aku dijegal sama lia" (lia ini teman sekolahnya waktu di tk, sekarang adik saya kelas 6sd)
"memangnya kenapa dia jegalin kamu? kenapa kamu sama cewek bisa kalah?"
"dia itu minta nomer hapeku nggak kukasih trus dia marah, pas aku pulang sekolah dia nungguin dijalan trus aku dijegal"
"kenapa nggak kamu kasih aja nomernya?"
"haduh cewekcewek itu cerewet ma. kalau nggak dibales nanti ribut, kok nggak dibales sih dham, kok nggak dibales sih dham, pusing aku nanti"
trus mama cerita lagi:
"masak ya, aku kan mau beli beras, dijalan ketemu temannya sadham, namanya nisa. kusapa kan "nisaa.." eh tibatiba ada segerombolan anak teriak teriak "wiii nisa dipanggil ibu mertuanyaaa""
hahahhaha
"trus pas aku disekolah, diluar pager ada temen sekelasnya aku sapa "riaa.." ada lagi anakanak teriak: "wiii ria disapa ibu mertuaaa""
hahahhahaha
"nah, aku masuk ke sekolah nyari sadham. didalem aku tanya: "riska liat sadham nggak?" ada anakanak teriak lagi "ihiiiiiiy riskaaa ditanyai ibu mertuaa""
hahahhahahaha
ps: semua nama anak cewekcewek dalam tulisan ini udah digantiganti demi supaya saya nggak dituntut.
Sunday, June 30, 2013
#seriustanya
kenapa sih,
betulbetul nangis kayak orgil di rsj.
yang bengkaknya bisa sampai dua hari.
yang bikin suami pulang kerja bertanyatanya heran:
“kamu tadi nangis ya?
kenapa? kenapa? kenapa? kenapa?”
yang saya bingung juga mau jawapnya, karena saya juga nggak
tau, nggak tau, nggak tau, nggak tau.
beneran deh.
trus segala kegalauan akan hidup yang bikin saya nangis
tersedusedu yang bahkan nggak bisa disembuhkan dengan dipelukpeluk (tiap ada yang mau meluk langsung siaga mau lempar gunting)
itu sebenarbenarnya memang benarbenar ada, atau sebenarnya
cuma ilusi, sih?
cuma ketidak stabilan hormon. udah, gitu?
kalau cuma gitu,
kenapa hal semacam itu bisa eksis di dunia?
selain untuk membuat para korban lelaki kebingungan,
dan para pelaku (setidaknya saya) juga kebingungan,
apa sih tujuan sebenarnya, tuhan menciptakan pms pada
perempuan?
beyond normal
kehidupan keluarga kami bisa dibilang sedikit berbeda dari
keluarga normal di Indonesia pada umumnya. terutama dalam kehidupan beragama.
seperti saya pernah bercerita juga sebelumnya, di dalam sebuah rumah, kami tinggal berenam (sebelum mak saya meninggal). papa saya katolik, mama saya muslim. kami bertiga anak papa adalah muslim, dan mak saya nggak jelas apa agamanya sampai dia meninggal.
seperti saya pernah bercerita juga sebelumnya, di dalam sebuah rumah, kami tinggal berenam (sebelum mak saya meninggal). papa saya katolik, mama saya muslim. kami bertiga anak papa adalah muslim, dan mak saya nggak jelas apa agamanya sampai dia meninggal.
papa dan mama menikah di catatan sipil. dulu di indonesia
catatan sipil digunakan oleh orangorang yang berbeda agama untuk menikah.
sekarang catatan sipil sudah dihapuskan. setau saya, saat ini tidak lagi
disediakan fasilitas untuk pernikahan beda agama. jika pasangan berbeda agama
mau menikah, mereka harus memilih menikah di salah satu lembaga agama, atau
duaduanya, atau menikah di luar negeri, atau menikah saja dengan orang lain
yang agamanya sama daripada ribet.
betul nggak, ya?
ketiga anak bapak saya, adalah muslim.
kenapa kami bertiga akhirnya menjadi muslim, saya pikir, mungkin
setengahnya adalah karena bapak saya menghendaki demikian. alasan papa waktu
itu cukup sederhana: kami tinggal di negara yang mayoritas muslim, dan papa
berpikir, lebih mudah untuk kehidupan anakanaknya menjadi bagian dari
mayoritas, daripada minoritas.
kesempatan untuk kami akan terbuka lebih lebar.
saya ingat waktu saya ditanya ‘mau ikut mama atau papa’ papa
bilang, “kalau menurut papa kamu ikut
mama saja. nanti kamu bisa punya lebih banyak teman”
jadilah saya seorang muslim.
…
anggota keluarga keenam yang tinggal di rumah itu, mak saya,
adalah kakak kandung mama. dia tidak menikah, tidak punya anak, dan terlahir
sebagai seorang muslim. mak tinggal bersama kami setelah mbah kakung meninggal
& rumah simbah dijual.
setiap hari minggu pagi, mak saya itu mendengarkan siaran radio yang memutar khotbah minggu & lagulagu pujian di
kamarnya, dan sorenya, dia berdandan rapi lalu pamit pergi ke gereja.
suatu hari mama pernah bilang ke papa, minta
tolong diuruskan ke gereja, bagaimana kalau mak saya ingin merubah identitasnya,
karena di ktpnya masih tertulis islam, sedangkan sudah sejak lama dia
menjadikan gereja sebagai tujuannya. mama saya memikirkan bagaimana nanti kalau
mak saya meninggal. gereja menjawap dengan pemberitahuan: bahwa mak saya bisa dianggap sebagai seorang katolik, dengan syarat mak saya harus lulus ujian
dulu, dan salah satunya adalah ujian tertulis.
mama tidak mengerti, bagaimana mungkin orang yang nggak bisa
baca tulis dan penderita alzheimer harus lulus ujian tertulis untuk bisa
memperoleh identitas yang sama dengan keyakinannya, dan memperoleh haknya
ketika nanti meninggal.
setelah bertahuntahun berusaha tanpa hasil, pada suatu pagi
saya dengar mama bilang ke mak saya: “wis
mak, kamu nggak bisa pindah agama. besok kalau kamu meninggal, kamu akan diurus
secara islam, sesuai dengan ktpmu. aku minta kamu ikhlas” saya lihat mak
saya cuma menjawap lirih sambil menunduk, duduk di tepi tempat tidurnya: “yo wis..”
di hari ketika mak saya meninggal, ketika adik saya
menelepon untuk menanyakan jam berapa pesawat saya sampai di jogja. saya dengar
suara di latar belakang, adalah ayatayat al quran. saya ingat dengan kaget saya
bilang ke adik saya: “loh, al quran? mak
dikuburkan secara muslim?”
adik saya tidak menjawap. tapi saya ingat, di bangku ruang
tunggu bandara dada saya bergemuruh.
bingung.
saya terlalu bingung.
selama tujuh hari setelahnya, di rumah ada acara kenduri dan
pengajian al quran. saya ingat saya marah sekali waktu imam masjid di kampung
datang, dan dia bilang di pembukaan acara: “ya
kita disini cuma kewajiban saja sebagai warga. hanya karena ada warga kita yang
meninggal sebagai muslim, ya kita doakan secara islam, walaupun seumur hidupnya
dia tidak pernah solat”
…
kehidupan keluarga kami tidak pernah mudah.
saya juga sudah pernah cerita, di sd saya selalu dimusuhi, nggak
diajak bicara oleh semua teman perempuan dikelas, ban dikempesin, & dikatakatai bapak
saya kafir. smp dan sma tidak pernah lebih baik karena papa memutuskan dia
ingin dikenal saja sebagai muslim di sekolah saya, yang itu bukan dirinya,
hanya untuk supaya saya tidak diperlakukan sama seperti saya waktu di sd.
tapi ternyata begitu bahkan tidak pernah menjadi lebih baik.
saya ingat bahkan di hari pertama masuk sekolah saya sudah bingung menjawap pertanyaan, karena untuk
ospek besok pagi disuruh membawa peci ke sekolah. teman saya bertanya: “lah masak di rumahmu nggak ada peci? kan
tinggal pinjam peci punya bapakmu?’
atau ketika setiap teman sekolah main dirumah pada waktunya solat jumat, papa harus keluar dari rumah supaya tidak ada pertanyaan “kok bapakmu nggak jumatan?”
atau ketika setiap teman sekolah main dirumah pada waktunya solat jumat, papa harus keluar dari rumah supaya tidak ada pertanyaan “kok bapakmu nggak jumatan?”
papa nggak pernah bilang, tapi saya tau.
dan bahkan temanteman terdekatpun nggak ada yang tau bapak saya bukan muslim.
teman macam apa saya ini :)
...
mungkin tidak ada yang mengerti, tapi bagi saya berpurapura tidak menjadi diri sendiri itu jauh
lebih berat rasanya, daripada sekedar menerima perlakuan kasar sesama teman, seperti
ditendang oleh segerombol anakanak waktu naik sepeda sambil diteriaki: “bapake kafir, bapake kafir”
atau bisikbisik sesama teman di setiap pelajaran agama:
“bapake kafir, bapake kafir”
ganjalan di dada karena berpurapura itu lama sekali
tertinggal bahkan sampai saat ini. sedangkan dikatakatai & disakiti secara
fisik, mungkin saya sudah tidak ingat lagi rasanya.
tapi hanya sebegitu saja untuk saya.
mama sebagai orang
yang berdosa saya yakin hidupnya juga tidak lebih mudah.
mama bilang: “aku
berdosa, tapi anakanakku tidak”
pun papa, pendosa yang satunya lagi, dilarang menerima komuni
di gereja, karena tidak menikah di gereja, dan diancam kalau meninggal nggak
ada orang gereja yang berani masuk rumah & mengurus jenasah karena tidak
ada satu anakpun yang ikut papa menjadi seorang katolik.
hah.
apa begini rasanya jadi orang kena lepra. orang enggan
mendekat karena takut ketularan penyakit yang sama?
dan bahkan setelah 30 tahun pernikahan, mereka masih diminta
mengulang pernikahan di gereja. juga mama masih diminta menandatangani formulir
oleh gereja yang bertuliskan: ‘akan mengijinkan suami saya melakukan segala
kegiatan keagamaan’
padahal mereka tau, selama ini papa orang yang paling rajin mengikuti
acara gereja. bagaimana mungkin semua itu terjadi kalau mama saya tidak pernah
mengijinkan?
…
sejak sebelum menikah, tidak hanya satu dua kali,
masingmasing dari mereka diminta, dibujuk, dirayu, disuruh, dipaksa, oleh orang lain
untuk menjadi sama.
pun kami anakanaknya, tidak hanya sekaliduakali, dari saya
masih anakanak sampai saya sudah dewasa, mau menikah, sudah menikah, dikotbahi
panjang lebar, ditakuttakuti orang kalau bapak kami nggak akan masuk surga.
diceritai apa yang nanti akan dialami papa di alam kubur. akan dapat siksa
seperti apa saja. dan kami dengan sangat jelas divonis, TIDAK AKAN PERNAH BISA
BERTEMU LAGI! dan semua itu diakhiri dengan pemberian beban yang sangat berat di pundak kami karena kalau nanti
bapak saya sampai disiksa di neraka, itu karena anakanaknya yang gagal menyelamatkannya..
kadang saya berpikir, apa mereka lupa, kami ini hanya
anakanak?
seperti yang selama ini kami alami tidak cukup saja.
hahaha..
la kok mikirin bapak saya di kehidupan yang akan datang,
dengan sebegini banyak dosa, saya sendiri saja tidak pernah yakin saya nanti mati bakal
masuk surga.
…
orang diluar rumah tidak pernah melihat apa yang sebenarnya
terjadi di dalam rumah kami.
orang orang tidak melihat,
setiap malam natal, kami menunggu papa pulang untuk
mengucapkan selamat natal & menunggu bakpao hangat yang selalu dia bawa. dibeli
di depan gereja. kami makan bersama sambil nonton filem musim natal.
orang orang tidak melihat,
setiap idul fitri papa yang membersihkan rumah, menyapu
halaman, menghangatkan opor & sambel daging gelinding, sementara kami solat
ied. sepulangnya, kami sungkemsungkeman di ruang tamu. saya selalu melihat
matanya berkacakaca setiap mengucapkan kalimat: “papa juga minta maaf, selama ini sering salah bicara, mungkin
menyakiti hatimu”
seperti selalu diharamnya kami mengucapkan selamat natal,
papa juga pernah diharamkan mengirimkan sms permintaan maaf di hari raya idul
fitri oleh temantemannya.
oh, orangorang tidak melihat,
natal dan idul fitri di keluarga kami selalu.. apa ya..
selalu ada sesak di dada yang lepas, yang membuat hari itu selalu terasa
seperti ‘lembar baru’. kalau itu tidak boleh disebut sebagai: indah.
orangorang tidak melihat,
adik saya sadham setiap berangkat solat jumat, (bahkan kata
mama sekarang rajin solat lima waktu di masjid), setiap berangkat ke masjid, selalu cium tangan
papa saya sambil berucap doa: “assalamualaikum”
dan papa juga menjawapnya dengan doa: “wa’alaikumsalam”
tidak pernah ada aturan dirumah harus begini begitu tidak
boleh begini begitu untuk menjaga toleransi, tapi kami lakukan saja halhal yang
kami yakini. papa ke gereja, mama berdoa dengan bersujud, adik saya ke masjid,
saya pakai kerudung..
tidak ada yang memaksa, karena masingmasing dari diri kami
juga tidak ingin dipaksa.
tapi semua tidak pernah mudah.
tidak pernah.
hah :))
kadang sebagian manusia memang merasa berkuasa mengatur
hubungan manusia lain dengan tuhannya.
tapi sebenarnya kami tidak perlu bersedih hati.
tidak seperti tuhan yang memiliki,
mereka tidak pernah punya kuasa atas hati kita.
:)
terimakasih untuk segala nasehat, usul, pendapat yang kami
sudah dengar sejak berpuluh tahun yang lalu. bahkan sejak kami mulai mengerti
katakata.
kalau benar semua yang keluar dari mulut itu adalah
perwujudan cinta,
bagaimana kalau begini saja,,
doakan kami
yang kalian cintai & ingin sekali kalian selamatkan ini
supaya bahagia,
di dunia
dan setelah dunia
karena tidak akan ada satupun manusia,
apalagi hanya dengan mulutnya,
mampu merubah yang ada di dalam hati manusia yang lainnya.
hanya dia.
Saturday, June 29, 2013
enggak deh
bagaimana sih caranya,
biar jadi orang yang walaupun dicurigai oleh orang yang
disetiai, atau dicintai, atau diperjuangi, atau dipergauli seharihari, tapi bisa tetap kalem, kayak lemper?
dicurigai suami, istri, ibu, anak, adik, teman, sahabat,
bos, tetangga,
tapi bisa tetep kalem, kayak
lembu?
nggak marah,
nggak sedih, gitu?
kayak dewi sinta
yang disandera raksasa
selama ratusan taun lamanya
udah menahan-nahan perasaan nggak ketemu sama suaminya,
giliran udah ketemu,
eh,
ada usul supaya dia membakar diri demi membuktikan kesucian
& kesetiaannya pada sri rama, suaminya,
eh,
bukannya ngamuk sama si pengusul,
suaminya malah iya iya aja sama usul gila itu
lah..
gimana sih
pedih banget nggak sih, itu?
apa maka dari itu, dia disebut dewi?
karena nggak manusiawi?
na kalau saya yang digituin,
ya saya memang bakal bakar diri sih
karena kan ceritanya saya memang setia, apalagi saya dewi,
jadi sakti & yakin nggak bakal mempan dibakar (masih sesuai cerita aslinya)
-eh, tapi kalau saya mungkin lebih karena harga diri sih, jadi ya udah nekat aja-
-eh, tapi kalau saya mungkin lebih karena harga diri sih, jadi ya udah nekat aja-
na.
tapi,
kalau habis itu saya disuruh balik lagi sama sri rama yaa..
di jogja pada suatu siang
seorang tetangga sedang menyiram bunga di halaman rumahnya.
melihat 5 anak sd bergerombol membicarakan sesuatu dengan ramainya.
si tetangga mencuri dengar, penasaran anakanak itu sedang
meributkan apa. ternyata mereka sedang heboh karena menemukan hape terjatuh di
jalan.
salah satu anak berteriak: “cepet lepasin sim cardnya!”
“iyaaa keburu yang
punya hape telpon!”
ada seorang anak menimpali: “jangaan, nanti kalau yang punya
hape mau telpon cariin hapenya gimana?!”
“ya namanya juga ini
kan hape yang nemuin dia, itu namanya rejeki. kan dia yang nemuin, jadi ini
rejeki dia”
“iyaaa iyaaa bener”
“iyaa bener tu”
“udah buat kamu aja,
kan kamu yang nemu”
“iya ini kan udah
haknya yang nemuin”
“tapi kasian orang yang hapenya ilang itu. kita kembaliin aja”
“gimana caranyaaa
memangnya kamu tau siapa yang punya hape ini?!”
“cari aja di situ pasti ada nomernya ibunya, kita sms aja”
“nggak usah”
“iya. nggak usah”
“tapi kasian lo orangnya, aku juga pernah ngilangin hapenya kakakku. dia
pasti lagi bingung nyariin hapenya”
“ ya udah nih kalau
kamu mau kembaliin. tapi kamu yang tanggung jawap, lo”
“iya kalau sms orang
ini, nanti kamu malah dikira nyuri hapenya lo”
“enggak, nanti kita minta tolong papaku aja”
“aku nggak ikutikut
deh”
“iyaiya kita tinggalin
aja dia. aku nggak mau ikut tanggung jawap”
“iya iya yoo yoo
tinggal ajaa”
anakanak sd itu berlarian menjauh sambil berteriakteriak “wuuuuu.. “
tinggal ada satu anak berdiri di pinggir jalan sibuk
mengutakatik hape.
si tetangga menengok keluar pagar.
siapa sih anak ini
..
besoknya si tetangga bercerita sama mama saya. “itu lo bu, kemaren putranya..”
(si tetangga lalu bercerita dialog anakanak yang terjadi di
depan rumahnya)
..
di telepon, mama cerita sama saya, orang pemilik hape datang
ke rumah.
katanya, adik saya sadham dipaksa menerima uang jajan sama
si pemilik hape.
tapi dia nggak mau.
Subscribe to:
Posts (Atom)