Friday, January 7, 2022

oase

dari dulu aku adalah anak yang aneh dan tidak suka basa basi. padahal ketika berkunjung ke rumah saudara, aku melihat orang-orang dewasa suka sekali berpura-pura peduli, sangat senang berpura-pura hidupnya normal, dan selalu berpura-pura bahagia telah dikunjungi dan mengunjungi. itu kenapa aku dulu sangat tidak suka saat berkunjung ke rumah simbah, pakde, bude. aku selalu cemas dari beberapa hari sebelumnya, & ketika tiba saatnya, aku ingin semuanya cepat berlalu. (meskipun saat itu aku tampak sebagai kebanggaan keluarga sekalipun: anak yang sopan, pintar, berprestasi, ranking 1, sekolah di sekolah favorit dll dsb dst - bukan anak yang belum punya rumah, belum punya anak & tidak jelas pekerjaannya apa. hahahah)

tapi di dalam setiap pengalaman berkunjung, ternyata selalu ada satu momen yang aku simpan, dan kadang muncul lagi di saat-saat yang aku butuhkan ketika aku sudah dewasa. momen-momen yang jujur, dan tenang, dan menyenangkan. seperti berada di dalam filem-filem hayao miyazaki, dengan warna-warnanya yang jujur: merah. biru. hijau. kuning..

semua itu adalah memori berada di luar rumah dan menjauh dari orang-orang dewasa. seperti ketika berkunjung ke rumah pakde, dan siang-siang yang panas aku dan sepupuku jalan-kaki ke warung untuk jajan bola permen karet. rasa sakit di pipi yang terkena sinar matahari, rasa empuk di kaki menginjak sandal jepit sepupuku yang aku pinjam, rasa permen bola yang terlalu besar & terlalu manis di lidahku itu masih aku ingat sampai sekarang. bahkan aku ingat bagaimana rasa partikel udara yang masuk ke dalam hidungku, warna dan tekstur jalan, bentuk warna bau suara pagar yang catnya sudah mengelupas, wangi barang-barang di warung, suara aku membuka tutup toples, dan rasa di badan pada saat itu yang bercampur dengan janggal dan membingungkan:

aku ingin waktu berhenti di sini. tapi saat ini ada di dalam pengalaman yang aku ingin cepat berlalu. jadi aku ingin pergi dari sini atau tidak? 

oase. momen aku sampai pada sebuah oase.

dan aku baru menyadari ada banyakkk sekali momen seperti itu dalam hidupku. 

sangat menyedihkan ya, ketika yang berkesan dari pertemuan dengan seseorang justru, saat kamu tidak sedang berada bersamanya. karena memori pertemuannya tidak pernah seberharga itu. 

ternyata dari dulu aku sudah tidak suka menyimpan barang palsu.

No comments:

Post a Comment