saya mau iklan buku
sastra pra nikah
nyi vinon
waktu itu saya lagi patah hati jadi saya jalanjalan ke toko buku (ngomongngomong saya kok patah hati terus sih) trus lihat tumpukan buku ini dari jauh. saya dekati, saya langsung memutuskan untuk beli padahal bahkan saya belum baca judulnya.
hanya karena melihat plastik yang membungkus bukunya.
kata orang bijak, jangan menilai buku dari sampulnya. hal yang selalu saya lakukan. menilai segala sesuatu dari bungkusnya. menurut saya bungkus itu penting. makanya saya nggak akan beli produk apapun ( termasuk makanan kemasan) kalau bungkusnya tidak menarik. dan siapa yang bilang kita tidak bisa melihat segala sesuatu hanya dari luarannya?
saya tidak percaya.
saya semakin senang setelah membaca ini:
Jika hanya untuk konsumsi pribadi, diizinkan untuk memperbanyak sendiri buku ini seutuhnya dengan segala cara penggandaan, dengan tetap mencantumkan nama Penulis.
keren kan dia.
nih saya kasi salah satu paragrafparagraf yang keren dari buku ini
Saya, baik sebelum atau sesudah orde baru tumbang, tidak pernah percaya bahwa PKI (Partai Komunis Indonesia) jahat. [Saya dendam pada orang jahat yang bukannya menyensor adegan seram, malah mewajibkan segenap murid-murid SD untuk menonton film tentang PKI.] Tidak mungkin ada satu partai pun yang menyengajakan diri dalam azas, AD, dan ART-nya untuk meyakini dan menjalankan sesuatu yang buruk. [Seperti yang digambarkan oleh film Janur Kuning tersebut dalam setting ketika PKI sedang mengadakan rapat.]
Tokoh favorit saya adalah tokoh yang sederhana: Semaun, gembong PKI. Dari cerita Tan Malaka, dalam tulisan Liem Thian Joe (1932), saya tahu bahwa dia selalu mengembalikan uang kelebihan dari anggaran yang diperuntukkan bagi anggota-anggota majelis. Misalnya setiap anggota diberi uang transpor masing-masing lima sen, maka dia akan memilih naik sado/andong/delman/dokar yang ongkosnya cuma tiga sen. Dua sen-nya akan dikembalikan kepada majelis, bukan diakui sebagai haknya.
Dia seorang utopis. Apa boleh buat kalau pemikiran utopia selalu bergandeng dengan komunisme primitif semacam Mao Zedong dan Pol Pot.
Hanya karena perwujudan fisik konsep utopia dimulai oleh para arsitek unggul Rusia dalam Revolusi Boshelvik, maka utopia identik dengan kiri. Kiri adalah Rusia. Kiri adalah komunis. Kiri, dalam bahasa kita adalah kidal, bukan lefthanded. Dikonotasikan aib, bukan cuma berarti pengguna tangan kiri.
keren kan.
baca deh bukunya.
oh iya, saya cari nyi vinon di twitter
trus saya follow dia (tentu saja). tau nggak. ternyata,, SAYA FOLLOWERNYA YANG PERTAMA! #infonggakpenting
trus trus,,
saya cari dia di fesbuk, tau nggak, ternyata saya fansnya yang ke 1001! #infonggakpentingselanjutnya
daaan daaan.. bahkan dia sampai menulis di statusnya di fesbuk:
Nyi Vinon | Sastra Pranikah woops...kelewat sudah 1001 fans buku Nyi Vinon | Sastra Pranikah. terimakasih semuanya...mampu bertahan:)
#lagilagiinfonggakpenting
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
epen, pinjam bukunya donk...
ReplyDeleteeheheheh.. antrii yaa *benernya saya juga belum selesai bacanyaa*
ReplyDelete(info gak penting juga)
ReplyDeletesaya dikirimi langsung oleh nyi vinon, lengkap dgn tandatangannya, atas pesanan khusus mantan bos saya, krn mantan bos saya yg baik hati itu tnyt berteman dgn sang penulis&suaminya.
ahh. dunia memang sempit.
PS. saya surprise stlh baca isi bukunya, krn saya pikir isinya nasehat2 tentang pernikahan. hahaha.
waaah! kamu beruntung sekaliii
ReplyDelete*iya mbk hey. waktu itu aku lihat mantan bosmu itu ada di daftar fans di fesbuk. hiihii*
psst...boss mana sih yang kalian omongin?:)
ReplyDelete:D yang ituuu *tunjuk fotonya*
ReplyDeletehaduuu...diomongin muncul deh teh vinon-nya. ihihihiiii....
ReplyDelete*iyay, bos bajak laut pantai sanur yg itu tuh..kikikiiii...*