Wednesday, January 7, 2009

insiden anjing

saya suka christopher.

walaupun dia benci warna kuning dan coklat dan saya paling suka kuning dan coklat.

dan dia tidak suka jagung manis padahal saya suka sekali jagung manis.

dan saya rasa dia tidak akan suka rujak padahal saya suka sekalii..

dan dia lebih suka mengatakan “kiri, kanan, kiri, kanan..” sambil melangkahkan kakinya sedangkan saya lebih suka menghitung jumlah langkah kaki saya dari satu tempat ke tempat lain dan jumlahnya harus ganjil.

dan dia tidak suka metafora.



...
setidaknya kami sama dalam hal tidak suka memakan bubur ayam yang sudah diadukaduk. dan minum satu gelas dengan orang lain. atau memakai sedotan yang sama dengan orang lain. atau makan satu sendok dengan orang lain.

dan menyukai bilangan prima. (tanggal lahir saya bilangan prima!)

dan bisa mengingat segala hal yang dilihat atau dibaca secara persis. (sampai suatu saat saya berdoa kepada tuhan supaya saya menjadi pelupa dan dia mengabulkannya)

dan mengatakan halhal yang oleh orang lain dianggap kasar.

dan menendang. (kalau christopher lebih suka memukul)

dan mengerang.

dan menjerit.

dan membanting. (kalau saya lebih suka melempar)

dan melakukan halhal konyol.




yang semua itu ternyata disebut sebagai gangguan perilaku.




kadang saya bingung apa yang dipikirkan para juri ketika saya dibiarkan jadi salahsatu murid teladan seyogyakarta dulu.

mungkin saya ini sebenarnya autis tapi dibesarkan oleh orang tua yang normal.

saya harus lebih banyak bersyukur.

1 comment:

  1. mm. setelah saya bacabaca lagi, kayaknya saya juga tidak menggunakan metafora dalam menulis. tapi simile. iya nggak sih..
    ..

    ReplyDelete